Upaya Baso Aci Akang Bertahan di Masa Pandemi

Upaya Baso Aci Akang Bertahan di Masa Pandemi

Mochammad Dandi Sepsaditri tak pernah terpikirusahayang dimulainya pada 2018 bakalberkembang pesat. Baso Aci Akang satu di antara makanan khas populer di tengah masyarakat, itu per Juni 2020 sudah memiliki 84 cabang di Sumatera,Jawa, dan Bali. Padahal, ia mengawali usahanya dengan bingung. Ia tak tahu apa yang mesti dilakukan untuk memulai, apalagi sampai mengembangkan usaha.

“Awalnya masih bingung. Akhirnya diputuskan untuk jualan baso aci khas Garut. Waktu itu belum ada baso aci selain di Garut sendiri," ucapDandi. Permodalan,lanjut dia,masih sulit diperoleh. Namun, ia tak bisa menunggu lebih lama lagi dan memutuskan untuk menggunakan uang seadanya untuk sewa tempat. "Yang penting tempatnya bersih dan bisa jualan aja dulu,”ucapnya. Awal 2018 merupakan titik di mana Dandi memulai bisnis Baso Aci Akang.

Bermodalkan keyakinan dan ilmu ala kadarnya, Dandi membeli sebuah etalase bekas penjual minuman. Sementara, dua meja ia pinjan dari tetangga. Operasional cabang pertama Baso Aci Akang di Islamic Village, Tangerang, resmi beroperasi pada 2018. Bulan pertama Baso Aci Akangberoperasi bukanlah perjalanan yang mulus. Ia “nombok” sebesar Rp500.000,00 untuk biaya sewa bulan berikutnya.

Namun, usahadan kesabarannya berbuah hasil.Empat bulan berlalu, Baso Aci Akang disukai banyak orang. Dari momen tersebut, Dandi melihat peluang untuk bisa benar benar memberikan manfaat ke orang lain. Akhirnya, ia membuka cabang ke 2 di Perumnas 1, Karawaci, menyewa tempat sebagai tenant kecil.

Untuk terus berkembang, sustain, dan lebih banyak lagi memberikan manfaat, Dandi dan mulai memikirkan strategi bisnis. Langkah awal yang dilakukan adalah memiliki grobak yang sesuai dan seragam karyawan, sehingga pelanggan memiliki kepercayaan kepada Baso Aci Akang. Selanjutnya Dandi membuat prosedur produksi dan operasional dengan standar khusus dan diterapkan di setiap gerainya, sehingga kualitas produk terjaga.

Bertahan di masapandemi Namun, usahanya saat inikena imbas pandemivirus corona. Sebagai founder sekaligus direkturUtama PT. Rasa Muda MakmurMochammad Dandi Sepsaditri, harus putar otakagar usahanya bertahan. Tentu yang jadi beban pikirkannya adalah kesejahteraan karyawan.

“Sebaik baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” ucapnya. Maka, muncul ide dan kemudian menjadi prioritasbaru target market. Baso Aci Akang mengeluarkan produk makanan beku, Akang Food. Menurut dia, masyarakat bisa masak sendiri, nilainya juga lebih ekonomis, dan bisa dinikmati bersama keluargadi rumah.

“Kami harus terus menjalankan bisnis ini, sehingga kami melakukan adaptasi,” jelas Dandi. Ia menambahkan, hingga saat ini terdapat tiga varian, yaitu Ciwol Spicy Korean, Cimoy, Cilok. Ke depannya, Dandi berharap untuk terus amanah dan tujuannya untuk memberikan manfaat dengan cara membuka lapangan pekerjaan baru serta mengadakan donasi bersama yang lain bisa kontinyu terealisasi.

Kuliner