Komentar Anies Baswedan menjadi sorotan. Anies Baswedan dikritik ketika beredar kabar tanggul jebol yang diklarifikasi hanya retak. Kini, kabar berhembus pompa rusak yang dijelaskan Anies jika pompa tengah dalam perawatan dan diistirahatkan.
Anies Baswedan sempat klarifikasi ketika kabar tanggul jebol dan ungkap hanya retak, kini katakan pompa tak rusak tapi dalam perawatan. Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai penanggulangan banjir kembali jadi buah bibir. Sebelumnya, perkataan Anies Baswedan mengenai tanggul menjadi sorotan.
Pasalnya, Anies Baswedan mengatakan apabila tanggul bukan jebol melainkan retak. Seluruh lurah dan camat saat ini masih menginvertarisasi kondisi tanggul di wilayahnya karena banyak yang dikabarkan retak tersebut. "Yang lebih mengkhawatirkan itu yang mulai retak retak.
Kami sudah menemukan di banyak tempat potensi retak retak yang bila ada tekanan besar, punya risiko," ujar Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 9 Januari 2020. Selain itu, Anies Baswedan juga mengatakan jika ada dasar tanggul yang mulai kosong karena sudah terkikis oleh air. "Kan itu bukan jebol, tapi kan retak.
Kemudian tanggul tanggul yang bawahnya longsor, terkikis, erosi," kata dia. Kini, Anies Baswedan kembali berkomentar mengenai kondisi pompa di kota Jakarta. Dari Total 478 pompa yang ada, ternyata tak semuanya dapat difungsikan.
Anies pun membantah jika adapompa airyang rusak. “Misalnya ada 10 pompa, maka penggunaannya itu selalu bergantian, 7 dinyalakan, 3 istirahat. Lalu juga dicek maintenance. Ada 1 yang harus maintenance.
Insya Allah semua disiagakan. Bahkan kita audit khusus untuk kesiapan rumah rumah pompa. Pompanya dan petugasnya”, Kata Anies saat diwawancara di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Jumat 10Januari 2020.
Adapun rumah pompa yang terendam ada sekitar 10 lokasi dan tersebar di berbagai wilayah. Termasuk di Teluk Gong Penjaringan,Semanan Kalideres dan Kampung Pulo Jatinegara. Gubernur DKI JakartaAnies Baswedanmengaku telah mendapat laporan dari anak buahnya soal sejumlah pompa stasioner yang terendam banjir.
Ia pun kini tengah melakukanaudit pompayang rusak. Mengingat masih dalam musim hujan, pemerintah diharapkan memaksimalkan penanggulangan banjir, agar warga tidak dirugikan dari peristiwabanjir. Musibah banjir yang terjadi di Jakarta hingga kini masih menjadi sorotan.
Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan rupanya enggan mengomentari perbedaan program penanganan banjir yang sempat diusung oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Anies Baswedan lebih memilih fokus pada penanganan korban banjir saat ini. "Saat ini kami konsentrasi dulu pada penanganan korban akibat bencana banjir," ucapnya, Jumat (3/1/2020).
"Karena warga membutuhkan dukungan bantuan dan itu yang kita konsentrasikan," tambahnya. Anies Baswedan juga menyebutkan jika pihaknya tengah berkonsentrasi untuk penanganan korban hingga kondisi Jakarta. Setelah proses itu selesai, Pemprov DKI beserta jajarannya akan berdiskusi memikirkan langkah antisipatif agar banjir tak lagi menghampiri ibu kota.
"Pada fase ini, prioritas kami penyelematan. Menjaga kesehatan selama warga berada di tempat pengungsian," ujarnya di Rusun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Untuk diketahui, selama memimpin Jakarta, Gubernur Anies Baswedan menerapkan program naturalisasi sungai dengan mengedepankan ekosistem sungai.
Sedangkan, saat berada di bawah kepeminpinan Gubernur Ahok, Pemprov DKI mengusung program normalisasi sungai untuk mengatasi banjir di wilayahnya.