Inilah kondisi terkini Kota Wuhan, China yang awalnya menjadi pusat penyebaran virus corona pertama kali. Saat dunia mulai menghadapi virus corona yang kini menjadi wabah, kini situasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China mulai berubah. Kondisi terkini di Wuhan menunjukkan kehidupan yang mulai kembali normal.
Situasi di Wuhan pun berubah drastis setelah kota ini menerapkan kebijakan lockdown alias penguncian. Kondisi terkini Wuhan diungkap seorang warga San Francisco, Amerika Serikat yang kini menetap di Wuhan, Doug Perez. Demikian dikatakan Doug Perez saat tampil sebagai narasumber di acara Fox & Friends First yang tayang pada Selasa (17/3/2020).
Perez menghadapi banyak kesulitan saat wabah virus corona menyebar di Wuhan. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, situasinya telah berubah secara dramatis. "Jadi, situasinya sangat membaik akhir akhir ini. Kami optimis, kami bisa hampir melaluinya di sini," ujar dia kepada pembawa acara Jillian Mele.
Terbaru, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan tidak ada pasien positif virus corona yang baru sejak wabah ini muncul di Wuhan. Meski situasi di Wuhan mulai berangsur pulih, Perez mengatakan, karantina tetap masih berlaku di Wuhan, misalnya dengan membatasi aktivitas warga. "Oleh karena itu, kami masih bergantung pada layanan pesan antar. Saat ini, layanan pesan antar sangat bisa diandalkan," ujar dia.
Kabar gembiranya, warga Wuhan mulai dapat mengakses layanan pesan antar untuk makanan cepat saji. "Semuanya datang dalam satu jam," jelasnya. Perez kembali menjelaskan, situasi di Wuhan telah membaik di banyak hal.
Kehidupan di sana juga mulai kembali normal, baru baru ini. "Kami sangat senang tentang hal ini. Sebelum itu, situasinya jauh lebih buruk," kata dia. Perez lantas menyarankan agar masyarakat dapat berpikir positif dan yakin dapat melewati hal ini.
"Jangan meninggalkan rumah dan patuhilah karantina yang telah ditetapkan," ujar dia. Sementara itu, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, virus corona telah menyebar hingga 177 negara di seluruh dunia. Sejumlah 219.345 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau Covid 19.
Sebanyak 85.673 orang telah dinyatakan pulih per Kamis (19/3/2020) pukul 15.15 WIB. Sebelumnya, Kota Wuhan memutuskan untuk menutup rumah sakit sementara yang selama ini difungsikan untuk merawat pasien virus corona dengan gejala yang ringan. Saking sepinya, seorang dokter di Wuchang, Wuhan terlihat berbaring di sebuah kasur dengan memakai pakaian serta kacamata pelindung.
Ruangan tempat dokter itu berbaring hanya berisi kasur kosong dan sepi penghuni. Per Sabtu (14/3/2020) kemarin, Wuhan resmi menutup 14 rumah sakit sementara. Sementara para dokter yang dikirim ke Wuhan untuk diperbantukan ke rumah sakit ini, juga telah dipulangkan atau kembali ke tempat tugas asalnya.
Dikutip dari CGTN, keputusan untuk membangun rumah sakit sementara di Wuhan terjadi pada 3 Februari 2020. Pasalnya, bangsal di pusat kota tidak cukup untuk menampung pasien yang jumlahnya semakin meningkat. Dua puluh hari kemudian, 14 bangunan telah dialihfungsikan menjadi rumah sakit sementara.
Rumah sakit sementara ini menawarkan lebih dari 10.000 bangsal untuk pasien COVID 19. Ma Yonggang, Direktur Tim Medis Rumah Sakit Sementara Wuchang mengatakan, bila pemerintah tidak membangun rumah sakit sementara, pasien dengan gejala ringan justru dapat menulari orang orang di sekitar sebab mereka tidak diisolasi. "Jika kita tidak memiliki 10.000 tempat tidur ini, pasien dengan gejala ringan akan berinteraksi dengan masyarakat. Sehingga berpotensi menginfeksi anggota keluarga dan orang orang di sekitar mereka," ujar Ma kepada Beijing News.
"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya," tambah Ma. Selama 20 hari terakhir ini, rumah sakit sementara Wuchang adalah medan perang bagi 14 tim kesehatan dari 868 pekerja medis, yang berasal dari sembilan provinsi, kota dan daerah yang berbeda di China. Beruntung, tidak ada pekerja medis yang terinfeksi selama proses perawatan pasien itu.
Pun dengan jumlah kematian di Rumah Sakit Sementara Wuchang adalah nol alias tidak ada. "Membangun rumah sakit sementara adalah strategi yang bagus dan tepat waktu dalam menangani masalah kekurangan ruang perawatan dan menghindari penyebaran virus lebih lanjut di kota," kata Ma. Ma juga mengatakan, semua rumah sakit sementara akan didesinfeksi setelah penutupan.
Sementara para petugas kesehatan yang telah berada di garda terdepan melawan virus corona akan diberikan hari libur.