Seorang warga Kampung Cihamerang RT 13/3, Desa Sempur, Kecamatan Plered, Purwakarta, Abad Badrudin (47), dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Bayu Asih Purwakarta usai digigit ular pada Senin (13/1/2020) malam. Abad Badrudin mengungkapkan, dirinya sempat koma alias tak sadarkan diri selama tiga hari saat berada di rumah sakit setelah digigit ular. "Digigitnya itu saat saya di sawah untuk periksa saluran air untuk mengairi sawah. Nah, tiba tiba saya menginjak ular yang kemudian si ular itu melilit dan menggigit saya tepatnya di jari kelingking," ujar Abad di RSUD Bayu Asih, Senin (20/1/2020).
Setelah mendapat gigitan dari ular yang berbisa itu di sawah, Abad sempat pulang dan meminum air putih sebanyak banyaknya, dengan tujuan meminimalisasi bisa ular agar tak terlalu berbahaya. "Tapi, kepala saya merasa pusing dan penglihatan menjadi buram hingga tak sadarkan diri selama tiga hari. Alhamdulillah, sekarang sudah membaik dan hari ini diizinkan pulang," katanya. Sebelumnya di lokasi berbeda, seorang sekurity di Cluster Michelia Gading Serpong, Iskandar, meninggal akibat tergigit ular berbisa jenis welang.
Peristiwa itu terjadi di taman Mi8/02 perumahan tersebut pada Selasa (20/8/2019) sekitar pukul 19.00 WIB. "Benar, satpam kena gigitan ular dan meninggal," ujar Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ferdy Irawan saat dikonfirmasi, Jumat (23/8/2019). Kejadian tersebut bermula, saat seorang warga menemukan ular berbisa itu secara tidak sengaja.
Karena tidak memiliki perlengkapan untuk menangkap, warga lalu melapor ke pihak keamanan perumahan. Mendapat laporan itu, Iskandar bersama rekannya Jaelani mendatangi ular dengan hanya berbekal sapu lidi. Dengan tongkat itu, Iskandar kemudian menjepit kepala ular. Kemudian menangkapnya dengan tangan kosong.
"Posisi megang kurang tepat, ular menggigit jari telunjuk kirinya. Iskandar kemudian mengisap dan mengeluarkan bisa ular dari luka di jarinya," ungkap Ferdy. Setelah menggigit Iskandar ular kembali terlepas. Sebelum akhirnya berhasil ditangkap oleh Jaelani dengan aman. Pukul 19.00, Iskandar dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida, namun di sana tidak ada obat penawar bisa ular.
Akhirnya, Iskandar dirujuk ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Menjelang dini hari pukul 02.30, Iskandar mulai mengalami sesak nafas, dan meninggal dua jam kemudian.