Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Irwan mengecam pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang menyebut partainya tidak akan berkoalisi dengan Demokrat dan PKS dalam Pilkada 2020. Irwan menyebut apa yang diucapkan Djarot sangat bertentangan dengan semangat tokoh proklamator RI, Soekarno. "Sebagai kader dari partai yang mengamalkan Soekarnoisme pernyataan pak Djarot sungguh bertentangan dengan politik gotong royong yang diinginkan Soekarno bagi bangsa Indonesia. Saya pikir ini pernyataan pribadi beliau semata,” kata Irwan kepada wartawan, Jakarta, Senin (20/7/2020).
Irwan menilai, pernyataan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut justru mengingkari semangat politik Soekarno yang menjadi tokoh panutan di PDIP. “Pernyataan itu juga sangat mengingkari sejarah kebijakan politik Soekarno yaitu Nasakom yang terbuka bekerja sama pada partai politik lain termasuk dengan partai komunis Indonesia. Masa dengan partai non komunis tidak mau?” kata Irwan "Pak Djarot juga dalam hal ini inkonsisten terkait semangat Ekasila yaitu gotong royong yang dinyatakan dalam konstitusi partainya sendiri. Mungkin pak Djarot perlu penyegaran lagi terkait paham Soekarnoisme,” sambung legislator asal Kalimantan Timur itu.
Terkait sikap Demokrat di Pilkada serentak 2020, Irwan mengungkapkan sangat terbuka membangun koalisi dengan partai lain. "Kami terbuka bekerja sama dengan semua partai untuk membangun bangsa ini selama sama sama menjunjung tinggi Pancasila termasuk bekerja sama dengan PDIP. Faktanya dalam Pilkada 2020 ini kami bekerja sama dengan PDIP di 35 pilkada,” ujarnya. Djarot menegaskan PDIP tak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS mengingat kedua partai tersebut berada di luar pemerintahan.
"Partai mengambil keputusan atas dasar pertimbangan ideologis bagaimana pancasila dijalankan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS banyak saya terima," ujarnya, Minggu (19/7/2020). Menurut Djarot, keberadaan Partai Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan, sehat bagi demokrasi. Lagipula, menurut pria yang menjabat sebagai Plt Ketua DPD PDIP Sumut itu, partainya terus mendorong kerjasama politik dengan seluruh partai pengusung pemerintahan Joko Widodo.
Djarot menjelaskan, kerjasama parpol dalam pilkada 2024 merupakan embrio kerjasama Pemilu 2024 yang akan datang. “PDI Perjuangan terus kedepankan semangat gotong royong dan siap bekerja sama dengan Parpol Pendukung Pemerintah," ujarnya. Ia mengatakan sikap PDIP tersebut sebagai reaksi dari mesranya Demokrat dan PKS di luar pemerintahan sebagai oposisi.
"Sikap politik antara Partai Demokrat dan PKS justru memberikan peta ke depan bagaimana kedua partai tersebut semakin beriringan dalam kerjasama politik yang berbeda dengan arah PDIP," katanya.