Polresta Deliserdang akan menghentikan penyidikan kasus pembunuhan yang dilakukan Junaidi Damanik terhadap ibu kandungnya, Asnah Br Tarigan dan seorang nenek Tigan Br Tarigan (70). Pembantaian itu terjadi di Desa Gunung Manumpak B Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deliserdang, Sabtu (29/2/2020) pagi. Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, AKP Muhammad Firdaus menyebut penghentian kasus dikarenakan pelaku pembantaian, yakni Junaidi Damanik juga tewas setelah gantung diri.
Saat ini pihaknya pun masih melengkapi berkas berkas untuk penghentian kasusnya. "Saksi saksi sudah banyak yang kita periksa. Banyak yang melihat kejadian kalau yang melakukan pembunuhan itu adalah Junaidi. Dia memang memiliki gangguan kejiwaan itu," ujar AKP Muhammad Firdaus, Minggu (1/3/2020).
Sebelumnya sempat didapat informasi ketika pertama kali ditemukan, jasad Junaidi Damanik tergantung di depan rumahnya dalam kondisi kaki yang cecah ke lantai. Pada saat itu juga kondisinya sedang telanjang bulat. Mengenai hal ini Muhammad Firdaus mengatakan kalau perbuatan bunuh diri itu memang dilakukan yang bersangkutan sendiri.
"Ia memang cecah ke lantai. Dia gantung dirinya manjat dan melompat. Memang tidak ada orang yang melihat pada saat dia bunuh diri itu,” ujarnya. “Kalau ketika melakukan pembunuhan terhadap seorang nenek dan ibunya itu, baru ada yang melihat.
Junaidi dan ibunya tadi malam juga dikebumikan tidak jadi diautopsi. Keluarganya minta supaya cepat dikebumikan saja karena dianggap sudah kelamaan," kata Muhammad Firdaus. Disebutkan bahwa Junaidi baru beberapa minggu pulang dari Rumah Sakit Grandmed Lubukpakam.
Hal itu lantaran dirinya sempat membuat kehebohan setelah memotong alat kelaminnya sendiri. Karena mengalami luka yang serius ia pun dibawa keluarganya ke rumah sakit. "Setelah dibawa ke rumah sakit dia juga beberapa hari lalu sempat dibawa ke rumah sakit jiwa yang ada di Simalingkar Medan.
Saat itu rumah sakit jiwa tidak mau menerima karena kelaminnya belum sembuh. Setelah dari situ, baru kemarin dia melakukan pembunuhan itu," ucap Muhammad Firdaus. Sementara itu Kades Gunung Manumpak B, Jhonmedi Abraham Saragih mengaku juga ikut berduka dalam peristiwa ini. Disebut kalau Tigan Br Tarigan adalah bibiknya karena korban adalah kakak kandung ibunya.
Disebut bibiknya itu baru dimakamkan pada Minggu (1/3/2020). "Kalau bibik saya itu agamanya Kristen. Saya enggak ada di lokasi saat kejadian itu. Begitu saya tahu saya langsung amankan anak anak sekolah jangan sampai ada di depan dia. Saat itukan siapa yang nampak dia langsung dibunuhnya," kata Jhonmedi.
Jhonmedi menyebut selain melakukan pembantaian terhadap ibu kandung dan seorang nenek yang menjadi tetangganya, Junaidi Damanik juga melakukan pengrusakan, antara lain kantor desa dan puskesmas pembantu. "Mobil dan sepeda motor orang ikut dirusak sama dia. Habis dipecahinnya tadi pagi. Saya kebetulan sedang tidak ada di kantor tadi pagi," ujar Jhonmedi, Sabtu (29/2/2020).