Pemimpin Korea Utara Kim Jong un mengirim "pesan verbal" kepada Presiden China Xi Jinping, memuji keberhasilan Beijing membendung penyebaran virus corona (Covid 19). Hal ini dilakukan setelah kemunculan perdana Kim Jong Un, usai dikabarkan sakit parah hingga meninggal dunia. Dalam pesannya, Kim Jong Un mengucapkan selamat kepada Presiden Xi, karena menang dalam perang melawan epidemi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Central News Agency Korea (KCNA), Jumat (8/5/2020) tidak menjelaskan kapan dan bagaimana 'pesan verbal' itu disampaikan Kim Jong Un kepada pemimpin China. Tidak dijelaskan pula apakah Kim Jong Un bertemu atau menelepon Presiden Xi untuk mengungkapkan pesan verbalnya itu. Ini menandakan dua kalinya Kim Jong Un telah mengirim pesan kepada Xi berkenaan dengan virus corona tahun ini.
Pada akhir Januari lalu, Kim Jong Un menyampaikan dukungannya dan "dana bantuan" untuk perjuangan Beijing melawan virus yang telah menyebar cepat di dunia. Para ahli melihat pesan terbaru Kim Jong Un ini seperti ingin menegaskan kembali hubungan mereka yang kuat kepada publik. Korea Utara mengklaim bebas dari infeksi virus corona.
Korea Utara mengambil sejumlah tindakan pencegahan drastis, seperti menutup perbatasan dengan China dan karantina yang ketat pada pengiriman barang. Romor Kim Jong Un sakit parah hingga kabar meninggal dunia terjadi setelah ketidakhadirannya pada upacara peringatan ulang tahun kelahiran ke 58 Kim Il Sung pada 15 April. Karena dia tidak pernah melewatkan perjalanannya ke Mausoleum sejak menjabat pada akhir 2011.
Beberapa laporan media yang belum terkonfirmasi telah berspekulasi, Kim "dalam bahaya serius " setelah operasi jantung. Kim Jong Un terakhir terlihat di media negara pada 11 April lalu, saat memimpin sebuah pertemuan Biro politik dari partai buruh yang berkuasa. Saat itu dia menyerukan tindakan ketat terhadap virus corona. Namun Kim Jong Un kembali tampil di depan publik pada 2 Mei lalu dalam pembukaan sebuah pabrik pupuk.(Yonhap)