Kentang ungu merupakan jenis kentang yang berasal dari daerah pegunungan Andes di Amerika Selatan. Kulit kentang ungu berwana biru keunguan dengan daging berwana ungu, ketika direbus rasanya mirip kacang tanah. Kentang ungu dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kita.
Simak beberapa manfaat mengonsumsi kentang ungu lengkap beserta informasi kandungan gizinya, dilansir dari Boldsky , Senin (23/12/2019). Kentang ungu mengandung anthocyanin, yang merupakan antioksidan pemberi warna ungu pada kentang. Kentang ungu juga merupakan sumber serat, potasium, vitamin B yang baik, serta antioksidan 4 kali lebih tinggi dari kentang biasa.
Kentang ungu memiliki indeks glikemik yang rendah daripada kentang biasa. Mengonsumsi kentang ungu dalam jumlah besar akan berdampak pada kadar gula darah Anda. Untuk penderita diabetes, maka harus berhati hati dalam mengonsumsi kentang ungu.
Kentang ungu mengandung asam klorogenik. Dikutip dari Boldsky, Senin (23/12/2019) ada sebuah studi dalam Journal of Biokimia dan Molekul Toksikologi menemukan bahwa asam klorogenik dapat menunda akumulasi gumpalan darah. Hal tersebut mampu mencegah pembentukan gumpalan darah dalam tubuh kita.
Dengan mengonsumsi kentang ungu, Anda dapat mengurangi tekanan darah dalam tubuh. Hal tersebut disebabkan karena adanya phytochemical yang disebut asam klorogenik. Stres oksidatif menyebabkan peradangan kronis, kanker, dan infertilitas pada pria.
Cobalah untuk mengonsumsi kentang ungu. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dengan memakan kentang ungu akan meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh. Kentang ungu tersebut kaya akan antioksidan polifenol yang disebut anthocyanin yang mampu melindungi sel sel Anda dari efek stres oksidatif.
Kentang ungu diketahui banyak mengandung serat yang mampu membantu mencegah sembelit, kram, dan kembung. Serat akan menambah ke feses Anda dan membantu feses lewat lebih cepat melalui usus, sehingga terhindar dari sembelit. Senyawa yang ada dalam kentang ungu akan membantu mencegah kanker, yakni terutama kanker payudara dan kanker usus besar.
Kandungan antosianin juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner, serta kematian akibat penyakit kardiovaskular.